Minggu, 03 April 2016

Virtual Reality (VR)



1. Apa Itu Virtual Reality
VR atau Virtual Reality, dalam bahasa indonesia disebut Realitas Maya adalah sebuah teknologi yang membuat pengguna atau user dapat berinteraksi dengan lingkungan yang ada dalam dunia maya yang disimulasikan oleh komputer, jadi kita merasa berada di dalam lingkungan tersebut.
VR sedang booming akhir-akhir ini dan mungkin beberapa tahun lagi akan menjadi tren dimasa yang akan datang.
Teknologi ini digunakan oleh peramu obat, arsitek, pekerja medis, bahkan gamer yang menyukai sensasi bermain game yang ‘nyata’. Bahkan saat ini sudah banyak game yang dibuat khusus untuk VR tersebut.

2. Perangkat dan Elemen Virtual Reality
            Perangkat yang digunakan untuk teknologi VR biasanya berupa helm, walker, headset, dan sarung tangan. Helm berfungsi membuat tampilan gambar yang dilihat penggunanya tampak lebih realistis dan dekat. Sedangkan headset memberikan suara yang jernih dan jelas sehingga memberikan suasana yang nyata. Walker dan gloves bertuga untuk menangkap gerakan kaki dan tangan.
            Sistem kerja VR tidak dapat lepas dari beberapa elemen penting sepert :
·         Virtual world sebuah konten yang menciptakan dunia virtual dalam bentuk screenplay atau script.
·         Immersion sebuah sensasi membawa pengguna VR merasaka  berada di dunia nyata yang padahal fiktif. Immmersion dibagi dalam 3 jenis seperti :
1.      Mental immersion, menuat mental penggunanya merasa seperti berada di dunia nyata
2.      Physical immersion, membuat fisik penggunanya merasakan suasana di sekitar lingkunga yang diciptakan ileh VR tersebut.
3.      Mentally immersed, memberikan sensasi kepada penggunanya untuk larut ke dalam lingkungan yang dihasilkan VR.
·         Sensory feedback berfungsi untuk menyampaikan informasi dari virtual world ke indera penggunanya. Elemen ini mencakup visual (penglihatan), audio (pendengaran), dan sentuhan.
·         Interactivity  yang bertugas untuk merespon aksi dari pengguna, sehingga pengguna dapat berinteraksi langsung dalam medan fiktif atau virtual world.
Sebuah teknologi dapat dikatakan sebagai VR jika sudah memenuhi beberapa persyaratan berikut ini :
·         Tampilan gambar/grafis/visualisasi 3D tampak nyata dan sesuai dengan perspektif dari penggunanya
·         Mampu mendeteksi semua gerakan dan respon dari pengguna. Ini dibutuhkan agar tampilan grafis dapat sesuai dengan perubahan dunia 3D dari pengguna itu sendiri
Sudah ada beberapa teknologi gadget VR yang sudah terwujud dan bias dinikmati secara luas, yaitu :

1. Oculus Rift
Oculus Rift merupakan sebuah perangkat headset yang menampilkan lingkungan virtual reality yang diciptakan bagi para gamer. Dengannya, pengguna akan merasakan pengalaman seperti masuk ke dalam dunia game yang sedang dimainkannya. Perangkat ini akan menghasilkan tampilan tiga dimensi yang berbeda dengan tampilan 3D menggunakan kacamata yang saat ini banyak beredar. Tampilan pandangan pengguna sangat luas ke mana pun arah kepala bergerak dan mata memandang.Oculus memiliki sensor khusus sehingga pergerakan kepala yang dilakukan akan langsung diterjemahkan ke dalam gerakan pada dunia virtual sehingga pengguna  bisa bebas menjelajah dunia virtual.
Versi : 
Oculus Rift Developer Kit merupakan versi pertama yang ditawarkan ke publik melalui Kickstarter. Versi ini ditawarkan dengan harga yang terbilang terjangkau yaitu sekitar US$300. Awalnya, Oculus menggunakan layar berukuran 5,6 inci. Setelah kesuksesannya di Kickstarter, pengembang mengubah ukurannya menjadi 7 inci. Oculus memiliki viewing angle hingga 110˚ secara diagonal dan 90˚ secara vertikal serta dukungan resolusi mencapai 1280×800 dpi. Versi Developer Kit masih terus mengalami pengembangan dan hingga kini hanya mendukung untuk platform PC, memanfaatkan koneksi DVI serta HDMI. Versi consumer-nya diperkirakan bakal mendukung platform lain sepertismartphone.
Pada 25 Maret 2014 lalu, secara mengejutkan diumumkan bahwa Oculus VR akan dibeli oleh Facebook senilai US$2 miliar. Sebesar US$400 juta di antaranya dalam bentuk tunai dan sisanya dalam bentuk saham Facebook.

2. Samsung Galaxy Gear VR
Sang raksasa Korea itu mengungkapkan resmi perangkat virtual reality pertama buatan mereka pada saat peluncuran Galaxy Note 4, yang mengusung nama Gear VR. Pengembangan headset VR Samsung didukung oleh Oculus RIft. Yang kita tidak tahu, mereka telah berkolaborasi selama 12 bulan.
 Gear VR dipamerkan secara perdana dalam ajang IFA Berlin 2014. Tapi berbeda dari headset Oculus Rift yang bekerja mandiri dan dapat disambungkan ke berbagai perangkat lain (PC hinggahome console), jantung Gear VR ialah smartphone Galaxy Note 4. Gear VR benar-benar dikhususkan sebagai medium virtual reality untuk device mobile – dengan tulisan ‘powered byOculus’ ketika Anda mengaktifkannya.
Keunggulan utama dari Gear VR adalah ia tidak menggunakan sambungan kabel. Teknologi di dalamnya diracik sedemikian rupa demi “menyajikan ruang virtual reality sinematik.” Maksudnya, ia ditujukan sebagai alat menikmati konten berjenis video atau app multimedia. Samsung dan Oculus setidaknya telah menyiapkan tiga fitur andalan Gear VR.
Yang terbaru adalah Galaxy Gear VR Innovator Edition, Perangkat yang didesain khusus untuk Galaxy S6 dan S6 Edge ini merupakan head mounted display yang memanfaatkan layar milik kedua smartphone itu untuk memproyeksikan gambar 3D ke mata penggunanya. Gear VR Innovator Edition menjanjikan sajian grafis virtual reality lebih jernih dengan dukungan layar Galaxy S6 dan Galaxy S6 Edge yang tingkat kepadatan pixel-nya mencapai 577 ppi.

3. Kacamata Kardus - Google Cardboard
          Perangkat berteknologi canggih biasanya identik dengan barang mewah dan harga yang mahal. Tak heran bila saat ini perkembangan smartphone kelas atas baru mencakup kalangan masyarakat menengah ke atas karena harganya yang terbilang masih cukup mahal. Smartphone yang mahal identik dengan kesan mewah, keren dan dilengkapi dengan beragam fitur-fitur canggih yang mumpuni.
Google Cardboard merupakan perangkat VR yang terlihat unik dan agak membuat anda ragu akan kecanggihan teknologinya. Cardboard besutan Google ini bisa disebut sebagai kacamata kardus yang mampu menyajikan konsep visualisasi 3 dimensi (3D) seperti perangkat headset Oculus Rift yang lebih rumit dan mahal. Google mulai memperkenalkan produk Cardboard ini pada peserta konferensi Google I/O di San Fransisco pada pertengahan Juni 2014. Saat ini di Indonesia juga udah banyak banget yang jual Google Cardboard dengan range harga sekitar 80rb - 150rb.

4. View-Master by Google and Mattel
          Kacamata virtual khusus anak-anak bernama View-Master tersebut menggunakan konsep Google Cardboard dan dikembangkan dan didukung oleh berbagai aplikasi dari Mattel. Ia akan dapat menyajikan berbagai objek secara 3D melalui teknologi virtual reality, seperti bangunan-bangunan terkenal dunia, berbagai pemandangan alam, serta konten edukasi lainnya yang memang ditujukan untuk anak-anak.
View-Master rencananya akan tersedia pada bulan Oktober mendatang dengan banderol harga USD30. Mattel juga akan merilis berbagai "kaset" yang menyajikan berbagai konten yang berbeda dengan harga USD15. 

Catatan:
          Virtual reality adalah salah satu bukti kemajuan teknologi saat ini. Bisa merasakan bagaimana bierinteraksi secara virtual di dunia maya menjadi daya tarik sendiri untuk para user. Apalagi jika ada permainan yang memanfaatkan kemampuan virtual reality ini, pasti banyak gamer yang tertarik untuk membelinya. Mungkin hanya masalah harga yang membatasi para gamer low budget seperti saya ini untuk membeli game berkemampuan VR. VR juga memiliki banyak kontribusi di bidang kedokteran, penerbangan, arsitek, dll.

 

Sumber:
http://carisinyal.com/teknologi-virtual-reality/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar