Senin, 25 November 2013


Dinas Pendidikan Dibobol Maling Saat Hari Guru


Kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung di Jalan Ahmad Yani No 239, Kecamatan Sumur, Kota Bandung dibobol kawanan maling. Nahasnya, kejadian ini baru diketahui saat peringatan Hari Guru Nasional yang jatuh pada Senin (25/11/2013).

Diduga, maling yang berjumlah lebih dari satu orang beraksi pada malam hari, saat para pegawai libur kerja. Dari pantauan, ada sekitar empat ruangan yang dibobol, yakni ruang Subag Keuangan, ruang Bidang PSMAK, Bidang PSMP, dan ruang Sekretariat Vokasi.

Hingga pukul 10.15 WIB, Tim Inafis Polrestabes Bandung dan anggota Polsekta Sumur Bandung masih melakukan olah TKP. Dilokasi polisi berusaha mengumpulkkan sejumlah barang bukti yang ditinggal pelaku.

"Tadi saya mendapat laporan pukul 07.00 WIB. Langsung saya kesini. Setelah dicek langsung lapor kepada pihak kepolisian. Saya juga minta ruangan disterilkan agar tidak mengganggu polisi saat melakukan identifikasi," tutur Plt Kadisdik Kota Bandung, Dadang Supriyatna, di lokasi kejadian.

Pihaknya menduga para pelaku beraksi pada Senin malam saat penjagaan tengah kosong. Pasalnya pada hari Sabtu dan Minggu malam masih ada dua penjaga yang berada di lingkungan kantor.

"Untuk jumlah dan apa saja yang hilang masih belum ada datanya. Sekarang saya akan meminta para staf dan pemilik ruangan mendata apa saja yang hilang," bebernya.

Dari informasi yang dihimpun wartawan, para pelaku berhasil membawa sembilan unit monitor komputer dan satu televisi. Sementara satu brankas tidak sempat diambil isinya oleh para pelaku meski terlihat bekas congkelan.

Sementara itu, usai melakukan olah TKP, tim dari kepolisian langsung meninggalkan lokasi sekitar pukul 10.45 WIB dengan membawa beberapa barang bukti. 

Opini saya : Sungguh memprihatinkan pada saat hari guru di Indonesia, kantor Dinas Pendidikan dibobol oleh kawanan maling. Ini membuktikan tingkat keamanan pada kantor tersebut masih rendah sehingga bisa dibobol oleh maling. Jika memang pada saat hari itu para pegawai libur, akan lebih baik jika satpam tetap diperkerjakan, atau bila mungkin memasang alarm anti maling yang akan berbunyi keras jika terjadi adanya perusakan pada saat pintu masuk atau pada saat pembobolan.

Jumat, 15 November 2013


Diguyur Hujan, Jakarta Macet Parah



Hujan deras yang mengguyur wilayah di ibukota membuat arus lalulintas di sejumlah titik. Misalnya di kawasan Monas, Jakarta Pusat, arus lalulintas cukup padat. Terlebih ada aktivitas demo di depan balaikota.   

Selain di kawasan Monas, berdasarkan info TMC Polda Metrojaya kepadatan juga terlihat di Jalan Kemang Timur Duren Bangka. Kemacetan di kawasan ini akibat adanya banjir 50-60 senti meter.

Kemudian kemacetan juga terjadi di Radin Inten arah ke Buaran, Jakarta Timur. Di kawasan Jakarta selatan genangan di banyak titik, seperti di Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan. Arus lalulintas juga tersendat.

Genangan air juga terlihat di depan kantor KPU, Jl Imam Bonjol, Jakarta Pusat. Begitu juga genangan air di perempatan Kuningan.

"Macetnya parah. Biasa hujan dikit langsung banjir," kata Solihin pengendara sepeda motor.

Banjir ini menyebabkan lalulintas di Jakarta macet parah. Kemacetan ini disebabkan banyaknya genangan air akibat hujan sore hari. Berdasarkan info TMC Polda Metrojaya diantaranya terjadi di sejumlah lokasi, diantaranya:

Banjir sedalam 30 sentimeter di Jalan Raden Inten/Buaran arah BKT dan lalulintas tersendat, Banjir di samping Stasiun Tanjung Barat (arah ke Margonda) dan lalin tersendat. 

Kemudian banjir 30 sentimeter di Underpass Cawang (MT Haryono menuju Halim) dan lalin tersendat. Banjir 20 sentimeter di UI Jalan Salemba Raya. Banjir di depan Sevel Jalan Cikini Raya.

Selain itu genangan juga terpantau di dpn Sevel Jalan Cikini Raya. Banjir di Traffic Light Kebon Nanas Jatim dan lalin tersendat. Banjir di Jl. Rasuna Said Jaksel.

Opini Saya : Jakarta yang sekrang sudah semakin padat sehingga menyebabkan macet dimana-mana, ditambah lagi dengan masalah banjir yantg sampai saat ini masih belum terselesaikan membuat Jakarta semakin kacau saja. Akan lebih baik jika masyarakat Jakarta itu sendiri mengubah gaya hidupnya, seperti tidak membawa kendaraan pribadi dan memilih untuk memakai kendaraan umum. Jika hal itu dilakukan secara memasyarakat, tentu akan mengurangi volume kendaraan di jalanan. Masyarakat juga harus tidak membuang sampah disembarang tempat untuk mengurangi salah satu penyebab banjir di Jakarta.

Senin, 11 November 2013

3 Kebiasaan Pengguna Media Sosial yang Berbahaya

Menurut data yang dirilis Norton Cyber Crime Report, tahun 2012 kemarin terdapat sekitar 556 juta kejahatan cyber di Indonesia. Artinya, sekitar 18 kejahatan digital yang melibatkan jaringan internet terjadi setiap detiknya di Tanah Air.

 Menurut Product Marketing Manager Symantec untuk wilayah Asia Selatan, Philip Routley, saat ini mayoritas tindak cybercrime dimulai melalui metode yang memanfaatkan fasilitas media sosial. Hal ini dilakukan oleh para pelaku kejahatan cyber karena mereka menyadari bahwa para pengguna sangat 'royal' mengumbar informasi pribadi via media sosial.
"Ada yang salah dengan cara kita memperlakukan media sosial. Kebanyakan dari kita melihat media sosial sebagai tabungan bank yang dapat menyimpan berbagai data dan informasi penting milik pribadi dengan aman. Ini jelas salah," ungkap Philip.
Meski begitu, Philip mengakui bahwa hal tersebut sudah terlanjur menjadi kebiasaan yang sulit diubah. Maka dari itu, ia menerangkan bahwa ada tiga kebiasaan yang harus dihindari oleh para pemilik akun media sosial agar data-data dan informasi pribadi dapat tetap tersimpan dengan aman.
Ketiga kebiasan yang harus dihidari tersebut adalah:
1. Jangan lupa log-out jika sudah selesai mengakses akun media sosial, baik via aplikasi ataupun browser.
Menurut data yang terdapat pada Norton Report 2013, kebiasaan lupa log-out ini menjadi pemicu utama terjadinya tindak cybercrime melalui media sosial dengan tingkat presentase 39%.
2. Jangan berbagi password akun media sosial Anda dengan orang lain.
Hal ini jelas berbahaya karena sama saja dengan memberikan nomor PIN rekening bank Anda. Jika PIN rekening bank berisi uang, password akun media sosial berisikan privasi yang juga tak kalah berharga.
3. Jangan berteman dengan akun media sosial lain yang Anda tidak kenal.
Bisa saja akun media sosial lain tersebut merupakan penyuplai virus atau malware yang sangat berbahaya. Akun-akun seperti ini umumnya kerap mem-posting sesuatu yang menarik, sehingga Anda akan mencoba membuka link yang di-posting-kan. Padahal posting-an tersebut berupa virus atau malware.

Sumber  : tekno.liputan6.com

Opini Saya : Pemakaian jejaring sosial memang sudah memasyarakat di kalangan rakyat dari segala jenis umur. Walaupu jejaring sosial ini memang berguna untuk mencari teman, mancari informasi tetapi juga memiliki sisi jeleknya apabila kita sendiri tidak berhati-hati. Oleh karena itu lebih baik tidak terlalu dalam terjun ke dalam dunia maya karena selain bisa membahayakan identitas pribadi kita, tapi juga bisa membuat kehidupan kita menjadi lebih pasif di dunia nyata.

Jumat, 25 Oktober 2013


2,8 Juta Lansia Indonesia Telantar

Menteri Sosial Salim Segaf Aljufri mengungkapkan, orang lanjut usia yang telantar di Indonesia tercatat ada 2,8 juta. Sejumlah hal menjadi penyebab masalah ini.

"Karena faktor ekonomi, gaya hidup, ataupun budaya," kata Salim di Bogor, Minggu, 26 Mei 2013. Dia mengungkapkan itu terkait Hari Lanjut Usia Nasional yang bakal jatuh pada 29 Mei mendatang.

Menurut dia, jumlah lansia telantar tersebut merupakan bagian dari sekitar 18 juta penduduk berusia lanjut. Sedangkan jumlah lansia rawan telantar 4,6 juta orang.

Salim mengakui pemerintah punya keterbatasan untuk mengatasi hal tersebut. Namun permasalahan kesejahteraan sosial yang beragam membutuhkan banyak strategi khusus untuk menanganinya.

Ia mengatakan, kepedulian terhadap orang lanjut usia bukan hanya domain Kementerian Sosial. Semua pihak harus ikut merasa bertanggung jawab atas kesejahteraan lansia.

Dalam rangka Hari Lanjut Usia Nasional, Kementerian Sosial melakukan beberapa program. Program itu antara lain bedah rumah lansia yang tahun ini ditargetkan mencapai 1.000 rumah, program asuransi lanjut usia bagi 26.500 lansia di seluruh Indonesia, bantuan bagi 12.500 lembaga kesejahteraan sosial, termasuk untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja sosial.

Jumat, 18 Oktober 2013

Masalah Sosial kian Meningkat 

 Dari waktu ke waktu, permasalahan sosial di tengah masyarakat kian meningkat. Untuk menga­tasi­nya, pemerintah perlu kerja sa­ma dengan masyarakat de­ngan menumbuhkan kembali Wa­hana Kesejahteraan Sosial Ber­basis Masyarakat (WKSBM).

“Dalam membantu me­na­ngani masalah sosial yang ada di kelurahan, sebelumnya su­dah ada WKSBM, namun be­lum maksimal,” ujar Hj. Esti Pra­tiwi, dari Dinas Sosial Pro­vinsi Sumatera Barat, ketika mengukuhkan kepengurusan WKSBM Kelurahan Aurkuning dan Parikantang, kemarin.

Padahal, kata Esti Patiwi, WKSBM dimaksudkan untuk memperkuat jaringan kerja sama antar kelompok sosial lokal dan meningkatkan peran masyarakat dalam mencegah dan mengatasi masalah sosial melalui pendayagunaan poten­si dan sumber sosial secara melembaga dan berkelanjutan.

Berdasarkan Permensos RI No.8 tahun 2012, terdapat 26 je­nis Penyandang Masalah Ke­sejahteraan Sosial (PMKS). Kondisi ini menyebabkan se­se­orang, keluarga atau kelompok masyarakat yang karena ham­batan, kesulitan ataupun ga­ng­guan tidak dapat melak­sanakan fungsi sosialnya.

Sehingga, yang ber­sang­kutan tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, baik jasmani, rohani maupun so­sial secara memadai dan wa­jar. “Disinilah WKSBM sangat berperan untuk memantau sekaligus membantu me­nga­tasi permasalahan sosial ter­sebut,tegasnya.

Pengukuhan WKSBM oleh Camat Aur Birugo Tigo Baleh (ABTB) diwakili Sekcam, Mas­­­ri­wal, di aula kantor Ca­mat setempat, di samping Hj. Esti Pratiwi, juga disak­si­kan Saldon dari Dinsosnaker Bu­kit­tinggi dan lurah se Ke­ca­matan ABTB. 

Untuk kelurahan Aurku­ning, terpilih sebagai ketua M. Rizal, Sekretaris Etrina Yu­lianti dan Bendahara Dirmah­ni. Sedangkan kelurahan Pari­tantang, Ketua Jonni, Sekre­taris Rila Pratiwi dan Ben­da­hara Asni.

 Sebelum penguku­han, Esti Pratiwi menso­sia­lisasikan tentang pelaksanaan pember­dayaan WKSBM se­suai Kep­men­sos RI No.42/HUK/2004.

Sekaitan itu, Camat ABTB ber­harap, keberadaan WKSBM yang baru terdapat di dua kelurahan tersebut, ke depan hendaknya tumbuh dan ber­kem­bang pula di semua kelura­han yang ada. Karena kebera­daan WKSBM berhadapan la­ng­sung dengan PMKS yang per­lu segera pe­nanganan secara terpadu.

Sumber : padangekspres.co.id

Opini Saya :WKSBM yang semula dimaksudkan untuk memperkuat jaringan kerja sama antar kelompok sosial lokal dan meningkatkan peran masyarakat dalam mencegah dan mengatasi masalah sosial melalui pendayagunaan poten­si dan sumber sosial secara melembaga dan berkelanjutan belum bekerja maksimal. Jika masyarakat dan pemerintah setempat bekerja sama maka keberadaan WKSBM yang baru terdapat di dua kelurahan tersebut, ke depan hendaknya tumbuh dan ber­kem­bang pula di semua kelura­han yang ada.

Jumat, 11 Oktober 2013

Mensos minta masyarakat aktif atasi masalah sosial


Kementerian Sosial (Kemensos) meminta kepada masyarakat berpartisipasi dalam mengatasi permasalahan sosial dinegeri ini. Peran aktif masyarakat ini akan mempercepat penanganan dan penyelesaian masalah sosial.

"Masalah sosial di masyarakat ini tidak bisa diselesaikan pemerintah dengan hanya mengandalkan dana APBD dan APBN. Itu butuh waktu yang panjang, antara 30-40 tahun baru teratasi. Peran aktif dan partisipasi masyarakat akan sangat menunjang percepatan penyelesaian persoalan sosial," kata Menteri Sosial (Mensos), Salim Segaf Aljufri, saat halal bihalal di Yayasan Pondok Pesantren dan Panti Asuhan Al Hikmah, Bangil, Kabupaten Pasuruan, Minggu (25/8/2013).

Menurut Mensos, pemerintah memiliki kewajiban dalam mengurus persoalan sosial sesuai dengan amanat UUD 1945. Namun karena banyak dan kompleknya persoalan sosial ini, dibutuhkan peran aktif dan kesadaran masyarakat dalam melakukan pendampingan masalah sosial.

"Sekitar 4,5 juta anak terlantar dan anak jalanan yang membutuhkan perhatian pemerintah. Ini tidak bisa terselesaikan dalam waktu 10 tahun jika hanya mengandalkan dana APBN dan APBD. Kita harus bergandengan tangan untuk mengatasi persoalan sosial dimasyarakat," tandas Salim.

Pihaknya berharap, keberadaan ponpes dan panti asuhan yang mengurus anak yatim piatu dan anak terlantar ini akan mempercepat penyelesaian persoalan sosial. Kemensos memberikan apresiasi kepada berbagai pihak yang turut serta dalam berpartisipasi aktif dalam mengentaskan kemiskinan.

Sehingga cita-cita negara dalam mewujudkan masyarakat yang berkeadilan sosial dapat segera tercapai.

Pada kesempatan tersebut, Mensos memberikan bantuan dana penguat bagi sepuluh lembaga kesejahteraan sosial. Dana ini diharapkan sebagai stimulan bagi pemerintah agar memberikan porsi anggaran untuk pengentasan masalah sosial.

Kesepuluh lembaga sosial diantaranya menerima bantuan berupa perlengkapan sekolah, alat tidur dan kebutuhan sehari-hari.

Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf, mengungkapkan, masyarakat yang berada digaris kemiskinan mencapai 133.000 dari 1,542 juta jiwa penduduk. Pemerintah daerah telah melakukan berbagai upaya untuk membantu mengatasi persoalan kemiskinan tersebut dengan mengalokasikan anggaran di APBD.

"Penanggulangan kemiskinan diantaranya melalui program kelurga harapan (PKH) telah mencakup sebanyak 23.200 rumah tangga sangat miskin (RTSM) dan bantuan perbaikan rumah tidak layak huni. Program ini juga melibatkan relawan dan partisipasi kelompok masyarakat," kata Bupati Irsyad Yusuf.

Sumber : sindonews.com

Pendapat saya : Aksi dari masyarakat memang diperlukan untuk mempercepat masalah sosial di Indonesia. Jika hanya mengandalkan anggaran dana APBD dan APBN maka hanya akan memperlambat penyelesaian masalah sosial itu. Belum tentu juga dana tersebut dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang kian meningkat. Jika dapat terjalin kerja sama yang baik antara masyarakat dan pemerintah, maka masalah sosial dapat diselesaikan dengan cepat dan Indonesia pun selangkah lebih maju untuk menjadi negara yang makmur.

Sabtu, 05 Oktober 2013

Masalah Sosial Jadi Tantangan Berat Proyek Normalisasi Ciliwung

 

Pemerintah menargetkan normalisasi Sungai Ciliwung akan selesai pada tahun akhir 2014. Permasalahan utama proyek ini adalah mengatasi masalah sosial yaitu memindahkan warga yang tinggal di bantaran sungai.

Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Sungai dan Pantai Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum, Pitoyo Subandrio di acara temu wartawan di Kantor Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta, Kamis (18/4/2013).

"Kendalanya orang ngeri menghadapi masalah sosial," kata Pitoyo.
Pitoyo menjelaskan, tidak mudah untuk meyakinkan dan memindahkan warga yang berjumlah sekitar 310.000 jiwa yang terlanjur bermukim sudah lama di bantaran sungai Ciliwung. Diperlukan adanya pendekatan yang sangat mendalam.

"Ada manusia 310.000 jiwa, 71.000 KK ya kita hadapi, bisa kok," jelasnya.

Lebih lanjut Pitoyo menyebut, sejatinya satuan kerja ataupun orang-orang di lapangan yang mengerjakan proyek adalah orang yang memiliki jiwa sosial yang tinggi untuk melakukan pendekatan kepada masyarakat. "Saya usul nanti Kepala Balai adalah seorang Sosiolog, di bawahnya baru insyinyur," katanya.

Pitoyo pun menyebut ini juga bisa berlaku untuk sebuah proyek jalan tol yang selalu terkendala dengan proses pembebasan lahan.

sumber:  detik Finance.com
Opini Saya : Banyaknya penduduk di Jakarta yang menyebabkan lahan tempat tinggal menjadi semakin sempit. Pemerintah selain harus memikirkan perkembangan untuk kota Jakarta tetapi juga harus memikirkan lahan tempat tinggal  baru yang memadai untuk para penduduk yang tinggal di sekitar sungai Ciliwung dan daerah Jakarta lainnya. Pemerintah juga harus sebisa mungkin lahan lowongan pekerjaan agar para masyarakat tersebut bias hidup lebih baik.

 



Senin, 30 September 2013

Masalah Sosial di Indonesia


Masalah sosial yang terdapat di Indonesia sudah cukup kompleks dan banyak, dimulai dari kemiskinan, pengangguran hingga akhirnya menimbulkan tindak kejahatan, belum lagi ditambah masalah-masalah sosial lainnya seperti tingkat pendidikan yang rendah, masalah kebersihan lingkungan sekitar seperti sampah yang berserakan di mana-mana dan berbagai contoh kasus lainnya. 
Beberapa macam masalah sosial yang disebutkan di atas termasuk dalam masalah sosial karena hal itu bukan dialami oleh seorang individu saja (masalah pribadi) melainkan merupakan problem yang dialami oleh sebagian besar penduduk di negeri Indonesia ini.

Di Indoneseia sudah banyak sekali masalah sosial yang sering ditemukan dalam berbagai lapisan masyarakat mulai dari masyarakat kelas menengah ke bawah hingga masyarakat kelas atas.

1. Tingkat Pendidikan Rendah
Ini bisa dibilang sebagai akar dari segala permasalahan sosial yang terdapat di Indonesia. Masyarakat yang memiliki tingkat pendidikan rendah biasanya merupakan cikal bakal terciptanya masalah-masalah sosial lainnya misalnya pengangguran, kemiskinan, tindakan kriminalitas dan sebagainya.

2. Pengangguran
Sudah tidak dapat dipungkiri lagi bahwa masalah pengangguran di Indonesia sudah sangat besar, bahkan para lulusan S-1 hingga S-2 sudah sangat sulit untuk mendapatkan kerja.

3. Kemiskinan
Akibat dari sulitnya mendapatkan pekerjaan karena persaingan yang semakin ketat, masyarakat miskin semakin bertambah.

4. Penggusuran
Masyarakat kelas menengah kebawah yang tinggal di tempat yang akan ada pengembangan baru, biasanya terpaksa harus digusur. Penggusuran juga biasanya terjadi karena masyarakat miskin tidak dapat tinggal di lokasi yang diizinkan, sehingga permukiman liar bertambah banyak. Permukiman liar yang biasanya ditemukan di sepanjang sempadan sungai, rel kereta api, kolong jembatan dan sebagainya biasanya selalu menjadi korban penggusuran.

5. Tindakan Kriminalitas
Kebutuhan hidup yang semakin meningkat ditambah dengan kesulitan untuk memperoleh kebutuhan tersebut terkadang dapat membuat seseorang melakukan tindakan kriminalitas seperti pencurian, pembunuhan, penjambretan, pencopetan, serta berbagai aksi penipuan. Tindakan kriminalitas juga biasanya terjadi karena mendapat tekanan hidup yang besar, yang dapat membuat seseorang kehilangan akal dan melakukan tindakan kriminalitas yang melanggar hukum.

Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/2322952-contoh-masalah-sosial/#ixzz2gNu08CMY

Opini saya:  Menurut saya, pemerintah memang harus berusaha untuk menekan masalah sosial yang ada, tapi kita sebagai masyarakat juga harus membantu pemerintah menyelesaikan masalah ini. Jangan hanya menjadi masyarakat yang hanya bisa mengomentari kinerja pemerintah saja. Seakan pekerjaan pemerintah itu gampang, padahal yang hanya bisa berkomentar belum tentu bisa melakukan hal yang lebih baik dari pekerjaan pemerintah ini. Perlu adanya kerja sama antara rakyat dan wakil rakyat untuk membangun negeri Indonesia menjadi lebih sejahtera.