1.
Kutipan
A.
Arti Kutipan
Kutipan
adalah pengulangan satu ekspresi sebagai bagian dari yang lain, terutama ketika
ekspresi yang dikutip itu terkenal atau secara tersurat dihubungkan dengan kutipan
ke sumber aslinya, dan ditandai oleh (diselingi dengan) tanda kutip.
B.
Jenis Kutipan
- Kutipan
Langsung
Jenis
kutipan ini adalah kutipa yang mengutip gasasan sama persis dengan sumber
aslinnya. Pengutip tidak diperkenankan untuk mengubah atu menghilangkan apapun
dari pernyataan yang diambil dengan kkutipan langsung. Apabila ditemukan
kesalahan kata atau kemiringan huruf harus diberi tanda [.....] untuk
memberitahukan. Ada dua teknik mengutip dengan kutipan langsung, yaitu:
1) Kutipan tidak lebih dari empat
baris
2) Kutipan langsung lebih dari empat baris
- Kutipan
Tidak Langsung
Merupakan jenis kutipan dengan teknik pengutipan yang
berbeda denngan kutipan langsung. Dalam kutipan tak langsung, pengutip
diperbolehkan mengubah kalimat gagasan penulis dengan bahasa pengutip dengan
syarat tidak mengubah makna dari gagasan tersebut. Oleh karena itu, pengutip
bertanggung jawab atas kutipannya. Meski diperbolehkan mengubah, tetap saja
nama penulis gagasan dan tahun terbit harus dicantumkan, hanya saja penulisan
kutipan tidak perlu diberi tanda petik.
C. Contoh Kutipan
- Kutipan langsung tidak terdiri dari empat
baris :
Contoh: Menurut
Darwin dalam bukunya the origin of spesies (1829:215) “variation of spesies
means by natural selection”
- Kutipan langsung lebih dari empat baris
Contoh: Proses pembentukkan manusia terjadi secara bertahap
yang diawali dengan terjadinya pembuahan atau fertilisasi, dan kemudian
berkembang terus sampai pembentukkan organ terjadi di dalam rahim induk betina.
Seperti yang diterangkan oleh Allah dalam firmannya dalam Q.S. AL-Mu’minum:
12-14:
- Kutipan tidak langsung
Contoh: Banyak definisi mengenai arti cinta. Subroto
(2008:16) mendefiniskan cinta sebagai suatu kehidupan. Menurutnya kehidupan
terbentuk dimulai dengan bercinta.
2. Abtrak
A. Arti Abstrak
Pengertian umum
abstrak merupakan penyajian singkat mengenai isi tulisan sehingga pada tulisan,
ia menjadi bagian tersendiri. Sedangkan pengertian khusus abstrak adalah
sesuatu yang dilihat tidak mengacu kepada obyek atau peristiwa khusus.
Abstraksi menyajikan secara simbolis atau secara konseptual serta secara
imajinatif sesuaru yang tidak dialami secara langsung.
B. Isi Abstrak
Abstrak berisi
pernyataan ringkas dan padat tentang ide-ide yang paling penting. Abstrak memuat
masalah dan tujuan penelitian, prosedur penelitian (untuk penelitian kualitatif
termasuk deskripsi tentang subjek yang diteliti)dan ringkasan hasil penelitian
(bila dianggap perlu, juga simpulan dan implikasi). Tekanan diberikan pada
hasil penelitian. Hal-hal lain seperti hipotesis, pembahasan dan saran tidak
perlu disajikan.
C. Jenis Abstrak
Ada beberapa jenis abstrak yang digolongkan pada fungsi dan
orientasi pembaca. Namun pada prakteknya lebih banyak dikenal/digunakan dua
jenis abstrak ini yaitu :
1. Abstrak Informatif
Merupakan abstrak dokumen yang
terpenting, sangat umum, informasi kuantitatif dan kualitatif.
2. Abstrak Indikatif
Menunjukan isi sebuah artikel dan
berisi pernyataan umum tentang sebuah dokumen, tanpa disertai informasi terperinci
mengenai hasil tujuan serta data kuantitatif. Biasanya untuk dokumen diskusi,
tinjauan literature, prosiding komerensi, dan essai.
3. Abstrak ulasan/kritis
Pengabstrak tidak hanya menjelaskan
isi dari dokumen asli tetapi mengevaluasi/menilai, memberi pendapat dan dapat
pula menganalisa kerjanya bahkan cara penyajiannya. (Cenderung memberikan
komentar)
4. Abstrak pokok
Ditulis untuk menarik perhatian
pembaca terhadap suatu dokumen, ditulis dengan sederhana, ringan dan tidak
terlalau resmi (gambaran tidak lengkap). Abstrak ini lebih banyak ditulis oleh
pengarang atau redaksi.
5. Abstrak terarah / miring
Dalam abstrak ini satu
artikel/dokumen dapat dibuat lebih dari satu abstrak yang ditujukan pada
bidang-bidang tertentu
6. Abstrak statistic/numeric
Menyajikan data dalam bentuk
table/numeric. Abstrak jenis ini ringkas dan mudah dibaca banyak dipergunakan
untuk memproyeksikan kecenderungan pertumbuhan penduduk, pasar, konsumsi.(Data
ekonomi, social dan pemasaran).
7. Abstrak Informatif- Indikatif
Perpaduan abstrak informative dan
indikatif. Sebagian dari abstrak ditulis dalam gaya informative, sedangkan
aspek dokumen yang kurang penting ditulis dalam gaya indikatif.
8. Abstrak Mini
Merupakan abstrak yang menguatkan
judul dokumen yang diabstrak., tidak membuat analisis dengan penulisan yang
sangat cepat, judul artikel sebagai alat pemberitahuan bagi pembaca.
D. Contoh Abstrak
1. Contoh abstrak artikel ilmiah
Mamudji,
Sri. “Mediasi Sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa Di Luar Pengadilan.”
Majalah Hukum Dan Pembangunan 3 (Juli-September 2004): 194-209.
Berawal
dari ketidakpuasan akan proses pengadilan yang memakan waktu relatiF lama,
biaya yang mahal, dan rasa ketidakpuasan pihak yang merasa sebagai pihak yang
“kalah”, dikembangkan mediasi sebagai salah satu cara penyelesaian sengketa di
luar pengadilan. Selain itu, pengembangan mediasi juga didukung oleh berbagai
faktor yaitu, (1) cara penyelesaiannya dikenal di berbagai budaya, (2) bersifat
non adversial, (3) mengikutsertakan baik pihak yang langsung berkaitan maupun
pihak yang tidak langsung berkaitan dengan sengketa dalam perundingan, (4)
bertujuan win-win solution. Mediasi adalah negosiasi lanjutan, yaitu
perundingan yang dibantu oleh pihak ketiga netral yang keberadaannya dipilih
oleh para pihak. Mediator tidak mempunyai wewenang untuk mengambil keputusan.
Di dalam melakukan perundingan dikenal dua teknik yaitu perundingan yang
bertumpu pada posisi dan perundingan yang bertumpu pada kepentingan.
Keberhasilan mediasi ditentukan oleh kecakapan mediator, oleh karena itu
mediator harus menguasi berbagai keterampilan dan teknik. Agar dapat membantu
para pihak menyelesaikan sengketa dan dapat menawarkan alternatif penyelesaian,
mediator harus dapat memetakan apa yang menjadi penyebab konflik. Hal ini dapat
dilakukan melalui pengamatan terhadap sikap, persepsi, pola interaksi, dan
komunikasi yang ditunjukkan para pihak dalam perundingan. Menurut Moore, ada
tiga tipe mediator, yaitu, (1) mediator jaringan sosial (social network
mediator), (2) mediator otoritatif (authoritative mediator), (3) mediator
mandiri (independent mediator). Di Indonesia, penyelesaian sengketa melalui
mediasi dikenal tidak hanya dalam masyarakat tradisional tetapi telah diatur
dalam berbagai undang-undang, misalnya Undang-undang Pengelolaan Lingkungan
Hidup, Undang-undang Perlindungan Konsumen, Undang-undang tentang Kehutanan,
Undang-undang tentang Perselisihan Hubungan Industrial, Undang-undang tentang
Arbitrasi dan Alternatif Penyelesaian Sengketa. Untuk mediasi di pengadilan,
Mahkamah Agung telah mengeluarkan Peraturan MA tentang Prosedur Mediasi Si
Pengadilan.
2. Contoh abstrak laporan penelitian/
skripsi/ tesis/ disertasi
Pattinama,
Tisha Sophy. “ Fungsi Akta Perdamaian Yang Dibuat Oleh Notaris Sebagai Pejabat
Umum (Dalam Penyelesaian Perselisihan Jual Beli Telpon Umum Tunggu).” Tesis,
Magister, Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2006, vii + 66 halaman.
Biliografi 30 (1980-2006). Penulisan tesis ini menggunakan metode penelitian
kepustakaan dengan data sekunder sebagai sumber datanya. Yang menjadi
permasalahan adalah mengapa perjanjian damai yang dibuat notaris merupakan
alternatif penyelesaian perselisihan jual beli telpon umum tunggu, dan
bagaimana kekuatan hukum akta perjanjian perdamaian terhadap para pihal yang
berselisih? Perselisihan jual beli dapat diselesaikan melalui dua cara yaitu
melaui pengadilan dan di luar pengadilan. Proses penyelesaian di pengadilan
membutuhkan biaya dan waktu yang tidak sedikit sehingga proses penyelesaian
tidak efektif. Hal ini berbeda dengan penyelesaian di luar pengadilan yang
dilakukan secara damai dan sukarela. Dalam penyelesaian segketa jual beli
telpon umum tunggu antara PT AC dan PT BS kedua pihak sepakat untuk
menyelesaikan secara damai dan sukarela. Sebagai hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa penyelesaian perselisihan dengan cara musyawarah dan mufakat
adalah cara yang paling efektif sehingga perjanjian perdamaian yang dibuat oleh
notaris menjadi alternatif penyelesaian perselisihan antara PT AC dan PT BS.
Akta perdamaian yang dibuat oleh notaris dianggap sebagai akta yang otentik mempunyai
kekuatan pembuktian lahiriah, formal dan material, sehingga mempunyai kekuatan
mengikat sama dengan putusan hakim pada tingkat akhir.
3. Contoh abstrak peraturan
UNDANG-UNDANG NO. 8 TAHUN 1974
TENTANG POKOK-POKOK KEPEGAWAIAN LN NO. 55 TAHUN 1974 TLN NO. 3041.
Abstrak :
- Untuk
mewujudkan Pegawai Negeri yang bermental baik, berwibawa, berdaya-guna, bersih,
bernutu tinggi, dan sadar akan tanggung jawabnya untuk menyelenggarakan tugas
pemerintahan dan pembangunan perlu adanya suatu undang-undang sebagai landasan
pelak-sanaan pembinaan Pegawai Negeri.
- Dasar
hukum undang-undang ini adalah Pasal 5 ayat (1), Pasal 20 ayat (1), Pasal 27,
dan Pasal 28 Undang-Undang Dasar 1945.
- Undang-undang
ini mengatur tentang pengertian, ketentuan umum, pembinaan Pegawai Negeri Sipil
kewajiban, hak, dan pejabat negara, Pembinaan Anggota Angkatan Bersenjata
Republik Indo-nesia, dan ketentuan peralihan.
Catatan :
- Undang-undang ini dirubah dengan
Undang-Undang No. 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang No. 8
Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian.
3.
Daftar Pustaka
A. Pengertian Daftar Pustaka
Daftar pustaka adalah halaman yang
berisi daftar sumber-sumber referensi yang kita pakai untuk suatu tulisan
ataupun karya tulis ilmiah. Daftar Pustaka biasanya berisi judul buku-buku,
artikel-artikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya, yang mempunyai pertalian
dengan sebuah karangan (contohnya: thesis). Melalui daftar pustaka yang
disertakan pada akhir tulisan, para pembaca dapat melihat kembali pada sumber
aslinya.
Unsur-unsur dalam menulis daftar
pustaka diantaranya :
1. Nama pengarang
2. Penerjemah
3. Tahun terbit
4. Judul buku
5. Kota terbit
6. Penerbit
Selain itu ada pula unsur-unsur yang
bisa ada namun tak selalu ada, misalnya :
1. Nama editor atau penyunting
2. Jilid buku
3. Edisi buku
4. Anak judul
Ada 3 cara yang dapat kita gunakan
untuk menulis daftar pustaka, yaitu :
1. Sistem Nama dan Tahun (Name and Year
System)
Dikenal 2 sistem yaitu sistem Harvard
dan sistem Vancouver. Daftar pustaka disusun secara abjad berdasarkan nama
akhir penulis. Penunjukannya dalam karya ilmiah dengan mencantumkan tahun
terbit di antara tanda kurung mengikuti nama penulis, atau dengan mencantumkan
nama penulis dan tahun terbit di antara tanda kurung pada akhir kalimat.
2. Sistem Kombinasi Abjad dan Nomor
(Alphabet-number system. number system with references alphabetized)
Pada cara ini kutipan daftar pustaka
dalam naskah karya ilmiah diberi nomor sesuai dengan nomor pada daftar pustaka
yang disusun secara abjad.
3. Sistem Nomor (Citation Number System)
Pada cara ini, setiap kutipan dalam
naskah karya ilmiah diberi nomor secara berurutan dan susunan daftar pustaka
juga mengikuti urutan seperti tercantum dalam naskah karya ilmiah dan tidak
secara abjad. Nama semua penulis ditulis untuk jumlah penulis sampai dengan 6.
Jika jumlahnya lebih dan 6 maka hanya 3 penulis pertama yang ditulis dan
diikuti dengan kata dkk atau et.al.
Susunan dan Contoh Penulisan daftar
Pustaka
Selain itu, penulisan daftar pustaka
juga disesuaikan dengan asal sumber pustaka.
1.
Jika bersumber dari buku, urutan penulisan daftar pustakanya adalah nama
pengarang, diikuti tahun penerbitan, dan diakhiri dengan titik. Judul buku
ditulis dengan huruf miring dengan huruf besar pada awal setiap kata, kecuali
kata penghubung. Tempat penerbitan dan nama penerbit dipisahkan dengan titik
dua. Penulisan rujukan dengan spasi tunggal dan jarak antara pustaka yang satu
dengan yang lain adalah spasi ganda. Contoh daftar pustaka jika sumber rujukan
dari buku:
Wiyanto, Asul. 2008. Pelajaran
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA/MA Kls XI. Grasindo: Jakarta.
2. Penulisan daftar pustaka jika
bersumber dari artikel majalah atau koran, urutan penulisannya adalah nama
penulis, tanggal, bulan, dan tahun jika ada. Judul artikel ditulis dengan huruf
cetak biasa (normal), dan huruf besar pada setiap huruf awal kata, kecuali kata
penghubung. Nama majalah/koran dicetak miring dengan huruf besar pada setiap
huruf awal kata. Nomor halaman disebut pada bagian akhir. Contoh penulisan
daftar pustakanya:
Samsul Bahri, M. Peran Profesi
Perawat di Masa Mendatang. Jawa Pos, 13 Desember, 2004. hlm. 3.
3.
Penulisan daftar pustaka jika bersumber dari dokumen resmi pemerintah,
urutan penulisannya adalah judul atau nama dokumen ditulis di depan dengan
cetak miring, diikuti tahun penerbitan dokumen, kota penerbit, dan nama
penerbit. Contoh penulisan daftar pustakanya:
Undang-Undang Republik indonesia
Nomor 2 Tahun 1989 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. 1990. Jakarta: PT. Duta
Wahana.
4.
Penulisan daftar pustaka jika bersumber dari skripsi, tugas akhir, atau
tesis, urutan penulisannya adalah nama penulis ditulis di bagian awal, diikuti
tahun yang tercantum pada sampul depan, judul tugas akhir, tesis atau skripsi
yang ditulis dengan cetak miring dan diikuti dengan pernyataan tugas akhir,
tesis atau skripsi tidak diterbitkan, nama kota tempat perguruan tinggi, dan
nama fakultas, serta nama perguruan tinggi tersebut. Contoh daftar pustakanya:
Montgomery, R. D. 1987. The Link
Between Nurse and Doctor in Indonesian.Unpublished Ph. D. Dissertation, Cornell
Univ.
5.
Penulisan daftar pustaka jika bersumber dari internet, urutan
penulisannya adalah nama penulis ditulis di bagian awal, diikuti tahun, judul
artikel, nama jurnal (cetak miring), dengan keterangan dalam kurung (online),
volume dan nomor, diakhiri dengan alamat sumber rujukan tersebut disertai dengan
keterangan kapan diakses oleh peneliti, di antara tanda kurung. Contoh daftar
pustakanya:
Beath, O. A. 1995. Selenium and
Other Toxic Minerals in Vegetation. Jurnal ilmu Kesehatan (online), Vol. 2, No.
5 (http//www. kes.ac.id, diakses 24 Desember 2006).
Sumber:
http://www.kelasindonesia.com/2015/05/pengertian-jenis-dan-cara-menulis-kutipan.html
http://www.anneahira.com/abstrak-tesis.htm
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/305/jbptunikompp-gdl-ubudiyahse-15224-1-materia-v.pdf
https://iyano.wordpress.com/2011/05/03/abstrak/ http://www.pengertianahli.com/2015/01/pengertian-dan-contoh-daftar-pustaka.html